Kerja Online Dari Rumah

12/27/08

Kurikukum “KaTeSaPe”, Brengsek…!!!

Gw nggak tahu mo curhat sama siapa jadi gw tulis aja di sini, tahu nggak kurikulum yang dipakai di sekolah-sekolah Indonesia sekarang make kurikulum seperti “kurikulum tahun 2004” dan “kurikulum KTSP”. Dan sekolah gw, SMKN 29 atau STM Penerbangan make kurikulum KTSP yang sering diplesetin kurikulum “KaTeSaPe”.


Waktu ngambil raport semester 3 tanggal 20 Desember kemaren, nilai gw sebenarnya sih nggak turun jauh-jauh amat dan peringkat gw cuma turun menjadi ke-4 dari ke-1 (bukannya bermaksud sombong yah). Tapi, yang paling ngeselin tahu nggak seh…!!!! Sebenarnya secara rata-rata nilai gw harusnya ada di peringkat 2…!!! Serius…!!! Kenapa gw bilang kayak gitu?

Pertama, gw nggak terlalu mempermasalahin si “SA” yang dapet peringkat pertama karena gw tahu ulangan hariannya hampir selalu diatas gw walau gak jauh-jauh amat.

Kedua, si “DP” dan “DS” yang dapet peringkat ke-2 dan 3. Gw selalu perhatiin nilai ulangan harian rata-rata mereka berdua tuh hampir selalu dibawah gw (gw ngintip buku laporan nilai guru-guru loh…!!!) bahkan (sori-sori aja neh…!!!) mereka sering banget nanya klo lagi ulangan ke gw (termasuk si “S” loh…!!! Asal tau aja..!!).

Ketiga, pas gw protes tentang mekanisme kurikulum “KaTeSaPe” ini ke Wakasek Bidang Humas, dia bilang kaya’ gini:


“Kalau kalian seorang koki, dikasih bahan-bahan kelas atas, peralatan berkualitas no.1, tapi kalau nggak tahu cara memasak, apa hasil masakannya adalah masakan tingkat tinggi? Nggak kan?”


          Nggak brenti dari situ, dia bilang lagi:


“Atau kalian seorang penjahit, skill oke, pola bajunya bagus, peralatan modern yang berkualitas, tapi kalau bahan bajunya murahan, apa hasil baju buatan kalian akan sebagus bahan berkualitas tinggi?”


Gw sekilas ngerti apa maksudnya, dan kenapa mekanisme kurikulum KTSP aneh seperti itu yang seperti bikin siswa gak boleh bikin kesalahan sedikitpun. Soalnya nilai yang bakal tampil di-raport tuh nilai-nilai yang paling jelek walaupun yang lainnya bagus.


Atau dengan kata lain kalo gw dapet nilai 5 trus yang lain dapet 10 pada satu mata pelajaran, tetep aja nilai yang tampil di raport “5”.


Gimana nggak kesel setengah mampus kalau gw ilustrasiin kayak gini:


Siswa A:
Ulangan Harian
I
II
III
IV
Nilai Raport (KTSP)
Nilai Raport (1994/2004)
MTK
7,9
8,2
7,8
8,8
7,8
8,2
B. Indonesia
8,7
8,0
7,7
8,3
7,7
8,2
B. Inggris
8,1
8,0
8,2
8,0
8,0
8,1
PKn
8,2
7,8
7,5
8,8
7,5
8,1
Fisika
7,8
7,8
8,3
8,2
7,8
8,0
Kimia
8,5
8,3
9,7
8,3
8,3
8,7
Agama
8,0
7,9
7,9
9,0
7,9
8,2




Jumlah
55,0
57,4

Siswa B:
Ulangan Harian
I
II
III
IV
Nilai Raport (KTSP)
Nilai Raport (1994/2004)
MTK
8,8
7,6
9,7
8,3
7,6
8,6
B. Indonesia
7,5
8,7
8,8
7,9
7,5
8,2
B. Inggris
8,1
9,3
8,4
8,1
8,1
8,5
PKn
8,6
7,5
8,9
8,9
7,5
8,5
Fisika
7,9
9,7
8,6
6,1
6,1
8,1
Kimia
9,8
10,0
8,2
8,6
8,2
9,2
Agama
7,3
8,0
8,9
7,9
7,3
8,0




Jumlah
52,3
59,0


Jreng…!!! Jremg…!!! Jreng…!!!
Siapakah yang berhak mendapat peringkat yang lebih tinggi…???


Kalo menurut “KaTeSaPe”, pasti “Siswa A”. Tapi kalau seandainya ngikutin kurikulum 1994 yang sudah dibilang kadaluarsa atau kurikulum 2004 yang ngegantiin kurikulum 1994 pasti “Siswa B”.

Karena kalau dirata-rata, nilai “Siswa A”: 57,4 dan “Siswa B”: 59,0 kalau nilai ulangan harian masing-masing mata pelajaran dirata-rata.



SIAAALLAAA…….NNN!!!!!
BRENGSEEEK….!!!!


GW TERMASUK KATEGORI “Siswa B”  TAHU…!!!!


6 komentar:

  1. sauoni,tingkat kecerdasan seseorang kalau menurut ana,tidak dilihat dari hasil raport kemarin,karena terus terang aja,(maaf kalau ada yang tersinggung)pengawasan ulangan,baik ulangan harian maupun ulangan umum,d'sekolah kita tidak ketat,sehingga banyak siswa yang pada saat pembelajaran tidak bisa,namun pada saat ulangan nilai mereka bagus,dan juga mungkin ini semua tergantung pada sikap kita ke GURU TSB.

    ReplyDelete
  2. Kecerdasan terbagi menjadi tiga,yaitu IQ,EQ,dan SQ.seseorang yg akan memperoleh keberhasilan adalah yg memiliki ketiganya dgn seimbang.d'sekolah kita memakai kurikulum ktsp,menurut ana itu tidak salah,walaupun mungkin kelihatannya seperti tidak adil,coba deh kamu fikirkan,kalau yg d'tampilkan nilai rata2 kita,yg mungkin hampir semuanya bagus dan hanya ada satu yg jelek(misalnya rata2 semua nilai 8 namun ada satu kompetensi yg 6)

    ReplyDelete
  3. Kecerdasan terbagi menjadi tiga,yaitu IQ,EQ,dan SQ.seseorang yg akan memperoleh keberhasilan adalah yg memiliki ketiganya dgn seimbang.d'sekolah kita memakai kurikulum ktsp,menurut ana itu tidak salah,walaupun mungkin kelihatannya seperti tidak adil,coba deh kamu fikirkan,kalau yg d'tampilkan nilai rata2 kita,yg mungkin hampir semuanya bagus dan hanya ada satu yg jelek(misalnya rata2 semua nilai 8 namun ada satu kompetensi yg 6)

    ReplyDelete
  4. kalau memakai kurikulum lama,maka nilai kita masih bagus namun kita jadi tidak mengetahui bahwa ada nilai satu kompetensi yg sebenarnya jelek,jika memakai kurikulum ktsp maka kita bisa mengetahuinya,sehingga kita tahu kesalahan kita,dan dapat memperbaikinya.kalau kita coba telaah kurikulum ktsp ini sebenarnya cenderung memakai kecerdasan EQ,k'napa? krana kurikulum ini mengutamakan keseimbangan,jadi sebisa mungkin

    ReplyDelete
  5. nilai yg kita peroleh,tidak ada yg jatuh.atau yang kita perlukan dari diri kita untuk menghadapi kurikulum ini adalah kecerdasan EQ,kita harus bisa menguasai 'mood'jdi tidak ada nilai yg tdk seimbang.

    ReplyDelete
  6. Dan lihat apa hasilnya? Hanya ada kebohongan publik... di luar-nya saja baik tapi di dalamnya???

    Menurut gw ya...Seharusnya PENILAIAN YANG PALING BAIK adalah SELURUH NILAI DITAMPILKAN.... jadi kita tahu mana yg baik, dan mana yang buruk...

    Jika tujuannya untuk mengetahui kelemahan kita? KELEMAHAN YANG MANA??? Tidak ada tampilan sub-kompetensi mana yang kita tidak bisa, yang ada hanya nilai sub-kompetensi yang terburuk tapi tidak disebutkan yang mana.....

    Banyak orangtua yang dibohongi pihak GURU yang menutupi nilai.... dan orangtua bahkan kita sekalipun tidak mengetahui sub-kompetensi mana yg kita tidak bisa.... inilah keburukan KTSP....

    ReplyDelete

Mohon untuk berkomentar menggunakan IDENTITAS yang jelas. Saya tidak akan meng-approve komentar yang menggunakan identitas "Anonim" atau "Anonymous".

Semua komentar anonim tidak akan saya tampilkan lagi. Silahkan berkomentar/berdiskusi dengan santun, sopan dan mengikuti tata krama yang baik. Terimakasih