Menjelang tahun baru Islam, umat Islam berduka. Rezim Zionis Israel hari ini, Sabtu (27/12) melakukan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza. Rezim penjajah itu mengerahkan pesawat-pesawat tempur jenis F-16 dan helikopter-helikopter Apache-nya dan membantai warga Gaza yang sudah tak berdaya setelah selama setahun lebih diblokade oleh Israel.
Laporan Press TV menyebutkan, akibat serangan brutal itu, dalam waktu singkat 180 warga Palestina di Gaza gugur syahid dan 800 orang lainnya luka-luka. Cuplikan tayangan televisi memperlihatkan jenazah para korban yang terdiri dari anak-anak, laki-laki dan perempuan bergelimpangan di jalan-jalan Gaza. Radio Hamas melaporkan, diantara korban yang gugur adalah kepala polisi Gaza, Tawfiq Jabber.
Pesawat-pesawat tempur dan helikopter Israel sedikitnya melakukan serangan sebanyak 30 kali secara simultan dengan target sekitar 30 tempat di kota Gaza, yang diklaim Israel sebagai basis Hamas. Selain serangan udara, tank-tank Israel juga mendekati wilayah Jalur Gaza.
Tak peduli rakyat Palestina menjadi korban, otoritas Zionis Israel menyatakan akan terus melakukan serangan Gaza. Juru bicara militer Israel Avi Benayahu mengatakan bahwa serangan hari ini baru awal dari operasi militer ke Gaza, yang merupakan keputusan dari para menteri pertahanan dan keamanan Israel.
"Serangan akan dilakukan beberapa waktu. Kami tidak menentukan sampai kapan serangan ini akan dilancarkan dan kami bertindak berdasarkan situasi di lapangan," kata Avi.
Serangan Zionis Israel sempat membuat panik warga Gaza yang menolak menarik dukungan mereka terhadap Hamas. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert meminta agar warga Gaza untuk menghentikan tembakan-tembakan mortir Hamas ke wilayah Israel.
Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan, Israel melakukan serangan ke Jalur Gaza setelah mendapat restu dari negara-negara sekutunya. Seminggu yang lalu, Israel memang menyatakan akan meminta dukungan internasional agar bisa menyerang Gaza. Israel juga menegaskan akan melakukan berbagai upaya untuk menumbangkan Hamas di Jalur Gaza. Tapi kenyataannya, serangan Israel menyebabkan banyak warga Gaza tak berdosa yang menjadi korban.
Barhoum menyebut serangan itu sebagai pembantaian bukan hanya terhadap anggota Hamas tapi juga terhadap rakyat Palestina. Ia menyesalkan sikap negara-negara Arab yang selama ini buta dan tuli atas penindasan Israel terhadap warga Gaza.
"Serangan ini terjadi karena negara-negara Arab bersikap diam dan karena Israel mendapat lampu hijau dari AS dan Eropa," tukas Barhoum.
Ia menegaskan bahwa Hamas akan membalas serangan Israel ini. "Serangan ini tidak akan melemahkan atau menumbangkan pemerintahan Hamas di Gaza. Semua opsi terbuka untuk merespon serangan ini," tandas Barhoum.
Hal serupa ditegaskan salah satu pemimpin Hamas, Mousa Abu Marzouz. Ia mengatakan, Israel mengarahkan serangannya ke pos-pos polisi dan kantor-kantor di Gaza. Ia menyerukan dunia internasional untuk mengecam serangan Israel.
"Tak seorang pun di dunia ini yang bisa membenarkan agresi Israel ke Gaza. Pasukan Hamas akan membalasnya, pasukan Hamas akan membela rakyat Palestina," tukas Marzouz.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat menyatakan mengutuk agresi Israel ke Jalur Gaza. (ln/berbagai sumber).
Kalo palestina jauh lebih kuat secara militer dari Israel tentunya nggak kalah.
ReplyDeleteIni bukan masalah kuat-kuatan militer, tapi kemanusiaan. Berapa yang jadi korban jiwa?
ReplyDeletedan berapa jumlah orang menangis akan hal ini?
saya tau yang brengsek emang Israel, tapi apa mau dikata, mereka kuat, dan mereka punya keinginan. Dengan kekuatan itu mereka akan mencapai keinginannya. Kalo seluruh dunia jiwanya seperti Nabi semua tentunya nggak akan ada perang, namun jelas nggak begitu kan?
ReplyDeleteCoba kita tengok ke masa lalu, mungkin nggak Romawi, Mongol, bahkan Majapahit sekalipun akan mjd superpower kalo nggak kuat?
Kalo kita ingin Israel lenyap dari muka bumi, tentunya harus dibabat habis dengan kekuatan. Nggak akan bisa terjadi perdamaian, sebab di Kitab mereka (kitab Yahudi) tanah itu mjd tanah yang dijanjikan. jadi mereka menjalankan prinsip mereka sendiri.
Mereka nggak akan peduli berapa orang Palestina yang jd korban, justru itu yg mereka mau, sampe akhirnya banyakan Yahudi nya daripada arabnya. Kalo seluruh negara Islam serentak nyerang Israel baru ada kemungkinan menang (sebab pasti Eropa n USA ikut2an juga), dan yang terjadi adl perang agama.
yang jadi pertanyaan adl, knp dulu Islam yang notabene maju duluan dari segi Iptek kok skrg kalah canggih di banding negara2 bule? saat ini pun negara2 Arab cenderung cuman bisa kaya dari jual Minyak aja daripada jal teknologi.
Barat menjadi maju karena mengikuti syariat Islam, sedangkan orang2 Islam menjadi tertinggal karena banyak yang meninggalkan syariatnya...
ReplyDelete