Metode ini Saya sendiri yang mempraktekkan tanpa diajari siapapun
sejak bertahun-tahun yang lalu. Dimulai saat Saya masih SD dan baru
punya komputer. Sebelum Anda membacanya lebih lanjut, izinkan Saya
bercerita perjalanan bagaimana akhirnya Saya bisa menemukan metode
menulis ini.
Tahun 2000an awal, kala itu media cetak masih
menjadi raja sebelum digerus dengan media online seperti sekarang
sehingga saya masih merasakan jaman bolak-balik beli koran, majalah dan
komik di pinggir jalan samping halte bis.
Pada awalnya Saya
sendiri nggak pernah sekalipun berniat untuk menulis apapun, apalagi
jadi blogger gado-gado seperti sekarang. Karena rasa euforia baru punya
komputer sendiri dirumah (walaupun statusnya dipakai bersama) jadinya
Saya keranjingan untuk main game di komputer itu. Biasa lah, nemu mainan
baru. Hehehe…
Tapi emang dasarnya Saya ini orangnya gampang
“bosenan” sama game, pada akhirnya saya ngutak-ngutik software lain yang
ada disitu dan Saya pilih MS. Word karena hanya itulah satu-satunya
software yang saya kenal waktu itu selain Paint. Sekilas secara tampilan
kosong melompong dan nggak ada menariknya sama sekali.
Namun
karena awalnya “iseng” saya mencoba ngetik salah satu artikel dari
sebuah majalah. Satu kali dua kali rasanya lama banget nulis artikel
satu lembar dari majalah itu. Tapi entah kenapa rasanya “nagih”. Setelah
beberapa kali "copas" artikel majalah saya mulai mencoba “copas” yang
lain, yaitu cerita komik.
Ya, betul. Saya menulis kembali cerita
komik ke dalam tulisan versi saya sendiri dan itu susahnya bukan main.
Kalau saja hardisk komputer jadul itu bisa di recover datanya, saya bisa
kasih lihat bagaimana cerita komik saya tulis kembali. Biar Anda semua
tahu bagaimana "cupu"-nya tulisan Saya pada awal-awal menulis.
Berlanjut ke SMP, saat itu Saya dan teman-teman satu geng lagi
keranjingan dengan acara komedi bernama "Extravaganza" di salah satu
televisi swasta. Yaitu acara televise genre komedi dimana sekelompok
artis bermain peran (teater) dalam berbagai macam sketsa cerita pendek.
Saat itu acara Extravaganza mempunyai rating yang bagus dan disiarkan
setiap akhir minggu.
Acara itu menginspirasi Saya dalam membuat
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana saat itu Saya dapat tugas
kelompok untuk bermain drama. Spontan aja Saya mengusulkan untuk membuat
sebuah “sketsa” komedi singkat seperti acara Extravaganza. Nggak peduli
ceritanya nyambung apa nggak karena pada dasarnya acara komedi itu
berlatar cerita bebas “ngelantur” dan itu membebaskan Saya untuk menulis
naskah dengan latar belakang cerita sebuah kelas di sekolah ber-adegan
komedi yang entahlah akan menjadi lucu atau nggak saat ditulis.
Dan nggak disangka saat ditampilkan oleh geng Saya di depan kelas,
mayoritas adegan-adegannya berhasil memancing tawa walaupun ada beberapa
adegan “jayus” karena Saya sendiri yang memerankan. Ternyata Saya
cocoknya jadi penulis naskah, bukan jadi aktor drama, huehehe…
------------------------------------------------------
Sekian kilas balik singkat masa lalu Saya dalam tulis-menulis.
Back to topic, dari pengalaman bertahun-tahun sejak SD sampai sekarang
akhirnya Saya punya metode praktis untuk SIAPA SAJA yang ingin mulai
belajar menulis, yang penting kuncinya hanya satu untuk menerapkan
metode ini, yaitu: KONSISTEN.
Untuk membiasakan rajin menulis,
metode yang paling sederhana yang bisa Anda lakukan untuk melatih
kebiasaan ini Saya namakan :
MANUAL COPY-PASTE WRITING
Berbeda dengan copy-paste biasa yang hanya tinggal klak-klik selesai,
Anda WAJIB MENULISKAN KEMBALI SELURUH TULISAN pada suatu artikel.
Tujuannya apa?
- Untuk membiasakan keluwesan jari-jari Anda dalam kecepatan mengetik di keyboard komputer.
- Menemukan “gaya menulis” sendiri. Mungkin pada awalnya gaya menulis Anda cenderung meniru tulisan orang lain, tapi lambat laun Anda pasti akan menemukan “style” menulis yang cocok dan menjadi ciri khas.
- Memutus rantai penyakit penulis pemula yang bertanya: “Sebaiknya Saya menulis apa?” dan dijawab oleh para penulis pro: “Tulis apa saja yang ada di pikiran Kamu sekarang”.
Khusus point nomor 3
kenapa Saya bilang “memutus rantai penyakit penulis pemula dan pro?”.
Tanpa bermaksud mendiskreditkan penulis pemula maupun pro, yang Saya
tekankan bahwa banyak orang yang ingin memulai menulis bertanya tips
menulis kepada penulis yang sudah lebih berpengalaman yang MAYORITAS
dijawab dengan jawaban yang kurang lebih seragam: “Tulis apa saja yang
ada di kepala”.
Mungkin hanya Saya yang agak kurang setuju dengan
saran tersebut. Kenapa? Karena para pemula itu sebenarnya sedang
bingung tanpa arah yang jelas bagaimana cara memulai untuk menulis.
Mungkin beberapa ada yang bisa melakukan, tapi banyak yang terdegradasi
motivasinya karena “tulis apa aja yang ada di kepala” terdengar seperti
tips yang nggak berbobot sama sekali dan terkesan meremehkan. Nggak
bohong sih kalau sebenarnya menulis itu simpel, tapi menyampaikan bahwa
“menulis itu simpel” bukanlah hal yang remeh, itu sulit.
Mereka
butuh solusi praktis dan lebih detil apa hal pertama yang harus
dilakukan? Kalau dijawab “tulis apa yang ada di pikiran” yang ada nggak
ada yang ditulis. Jujur saja!! Biarpun dipaksa pada akhirnya motivasi
mayoritas para pemula akan habis duluan tanpa ada kelanjutan dan
akhirnya ya begitu-begitu aja.
Jadi, daripada bingung apa yang
harus ditulis. Akan jauh lebih baik TULIS LAGI tulisan yang sudah ada,
entah dari majalah, situs berita, koran, blog, page atau apapun.
Lagipula tujuan awalnya untuk MEMBIASAKAN DIRI, kan? Bukankah sebuah
kebiasaan dilakukan karena dibiasakan? Kebiasaan yang dibiasakan pada
awalnya juga dari MENCONTOH dari hal yang sudah ada. Daripada membuat
tulisan baru yang bikin puyeng?
Lakukan metode ini untuk semua
jenis tulisan. artikel, berita, puisi, lirik lagu, novel, cerpen, blog
dll. Usahakan membuat target pribadi, misalkan "1 hari 1 tulisan" atau
lainnya terserah Anda. Yang jelas semakin banyak Anda menulis, semakin
Anda terbiasa dalam berbagai jenis gaya penulisan. Dan pada akhirnya
Anda akan menemukan kecenderungan suka menulis dengan gaya menulis khas
Anda sendiri.
--------------------------------------------
Boleh di-share
Boleh di-share
0 komentar:
Post a Comment
Mohon untuk berkomentar menggunakan IDENTITAS yang jelas. Saya tidak akan meng-approve komentar yang menggunakan identitas "Anonim" atau "Anonymous".
Semua komentar anonim tidak akan saya tampilkan lagi. Silahkan berkomentar/berdiskusi dengan santun, sopan dan mengikuti tata krama yang baik. Terimakasih