Kerja Online Dari Rumah

3/4/12

King of Bandits






Sanzoku Ou, judul manga karangan Hirofumi Sawada yang berarti “Raja Bandit” adalah kisah fiktif yang berlatar belakang negara Jepang abad pertengahan. Meskipun kisah ini bukanlah berdasarkan kisah sebenarnya, tetapi dari beberapa scene ada yang terjadi di dunia nyata.

Cerita bermula dari seorang anak kecil berusia sepuluh tahun bernama Itsuki Nagato, putra seorang petani yang dulunya adalah tentara pejuang Jepang yang berjasa dalam perang melawan invasi tentara Mongol. Nagato mempunyai tanda lahir berbentuk bintang di dada kiri seperti ayahnya yang berkata bahwa tanda itu hanyalah tanda lahir biasa karena mereka adalah ayah dan anak.




Suatu hari, utusan tentara pemerintahan yang disebut “Bakufu” mendatangi rumah Nagato dan membawa paksa ayahnya yang diduga merencanakan pemberontakan. Nagato yang tidak mempercayai ayahnya melakukan pemberontakan, mendatangi pemerintah pusat Bakufu untuk bertemu ayahnya yang ternyata sudah dihukum mati di alun-alun kota. Disaat itulah Nagato menyimpan dendam kepada Bakufu yang sebenarnya ketakutan kekuasaan otoriternya ditumbangkan oleh pemilik tanda bintang.
Hojo Takatoki, pemimpin Bakufu sedang berjalan-jalan di hutan bersama beberapa Jenderalnya. Takatoki sedang diincar oleh tiga orang Akuto (pejuang yang melawan kekuasaan Hojo di Bakufu), ternyata Nagato juga berniat membunuh Takatoki. Setelah hampir terbunuh oleh Jenderal Genki, Nagato menarik pedang pusakanya yang menyebabkan hawa Nagato berubah seperti kerasukan dan berhasil membunuh Genki. Setelah itu Nagato menyerang Takatoki dan dihentikan oleh Takauji Ashikaga, salah satu Jenderal utama Bakufu pemilik tanda bintang seperti Nagato dan membiarkannya lolos bersama Natsume, salah satu Akuto yang mengincar Takatoki.

Nagato bersama Natsume pergi ke tempat persembunyian Akuto yang dipimpin oleh Masashige Kusunoki, pemilik tanda bintang ketiga. Disinilah Nagato dibawah bimbingan Kusunoki belajar teknik perang dan strategi setelah berhasil menunjukkan kebolehannya menipu Kusunoki yang memberinya ujian untuk menembus benteng miliknya.

Beberapa tahun kemudian, Nagato yang berusia lima belas tahun bersama rekannya, Koyasha mulai berkelana mengumpulkan lima pemilik tanda bintang, yaitu Masashige Kusunoki, Ashikaga Takauji, Yoshihada Nitta, Enshin Akamatsu, dan Son’un Otonomiya, sedangkan Nagato sendiri adalah bintang pusat yang menjadi inti dari kelima bintang.

Pergerakan Akuto yang melakukan pemberontakan dibawah Kaisar Godango yang dipimpin oleh Kusunoki mulai meresahkan pemerintahan Bakufu. Dan mulailah berbagai peperangan yang “berat sebelah”. Namun, dengan taktik dan kebersamaan dari para Akuto, pasukan Bakufu yang jumlahnya puluhan kali lipat lebih banyak bisa ditumbangkan.

Hojo Takatoki yang mulai merasakan kebebasannya terancam, berniat melarikan diri sebelum akhirnya dibunuh oleh Nagato dengan pedang warisan keluarganya.



Secara keseluruhan, manga yang bejumlah 11 volume ini memang sedikit mengumbar kekerasan dan seksualitas. Disini digambarkan bagaimana bobroknya pemerintahan yang kerjanya hanya bermain-main sehingga mengakibatkan rakyat sengsara dengan pengumpulan pajak yang berlebihan, juga tindakan semena-mena pegawai pemerintahan yang tidak manusiawi hanya untuk memenuhi nafsu serakah mereka.

Sehingga Kaisar yang seharusnya memimpin pemerintahan mulai melakukan pemberontakan dengan dukungan para Akuto dari seluruh negeri, meskipun harus menghadapi berbagai penghinaan dan cobaan. Dan akhirnya setelah berbagai peperangan, selama lebih dari 100 tahun pemerintahan yang bobrok itu tumbang, melahirkan sistem pemerintahan yang baru meskipun tidak diceritakan kembali di dalam kisah ini.

Kisah ini mempunyai banyak pesan moral khususnya dalam kehidupan bermasyarakat, juga dalam pemerintahan. Yaitu pentingnya kebersamaan, kesabaran, harga diri, pengorbanan, kesetiaan, kehormatan, kepatuhan dan lain-lain. Juga akibat yang merugikan dari kelengahan, meremehkan, terlalu percaya diri, terburu-buru, ceroboh, sombong dan lain-lain.

Dan yang paling menarik dari kisah ini adalah bagaimana cara memandang keadaan dari sisi berbeda dari orang kebanyakan sehingga memaksimalkan hasil yang lebih baik dari perencanaan semula yang digambarkan dengan pengaplikasian strategi penyerangan dalam pertarungan dan juga dalam peperangan.

0 komentar:

Post a Comment

Mohon untuk berkomentar menggunakan IDENTITAS yang jelas. Saya tidak akan meng-approve komentar yang menggunakan identitas "Anonim" atau "Anonymous".

Semua komentar anonim tidak akan saya tampilkan lagi. Silahkan berkomentar/berdiskusi dengan santun, sopan dan mengikuti tata krama yang baik. Terimakasih