Jalan hidup seseorang tidak dapat diubah bila orang itu tidak mau merubahnya. Orang yang berdiam diri dan selalu merasa tidak mampu berbuat banyak tidak akan pernah mencapai cita-citanya. Maka dari itu, hanya orang-orang yang mau berusaha keras dan memilih untuk tidak menerima segala sesuatu apa adanya adalah orang-orang yang akan sukses di kemudian hari. Tema inilah yang menjadi tema anime kolaborasi Xebec M2 dan Genco.
Lewat tangan sutradara Nishimori Akira, Hitohira diadaptasi dari manga yang berjudul sama menjadi sebuah serial anime yang manis dan ringan. Tidak seperti cerita drama sekolah lainnya, “Hitohira” tidak bercerita mengenai perjalanan seorang anak menjadi seorang aktris drama hebat karena memiliki bakat terpendam –seperti di Glass no Kamen (Topeng Kaca)-- ataupun berlarut-larut dalam kisah romansa di masa sekolah. Akan tetapi, “Hitohira” bercerita pada kehidupan sehari-hari dengan tokoh-tokoh yang dapat kamu temui di sekelilingmu.
ENTERING THE STAGE
“Aku diterima!!!”” suara lantang itu keluar dari mulut mungil Asai Mugi ketika ia melihat nomor pendaftaran terpampang di papan penerimaan murid baru Akademi Seni Kumakata. Anggota Drama Research Society yang sedang mencari anggota baru langsung tertarik pada si pemilik suara lantang tersebut.
Mugi bukanlah gadis ceria dengan emosi meledak-ledak, akan tetapi ia adalah gadis manis yang super pemalu dan selalu gugup ketika menghadapi orang banyak. Berakting di atas panggung tidak pernah terlintas di pikirannya, hingga ia bertemu dengan Ichinose Nono, ketua Drama Research Society. Tutur kata lembut dan perawakan Nono yang tenang membuat Mugi tertarik untuk mendaftarkan diri menjadi anggota Drama Research Society. Maka, bersama kawan sekelasnya, Nishida Kai, mereka menjadi anggota baru Drama Research Society.
Akan tetapi, sehari setelah mendaftarkan diri, Mugi menyesali keputusannya dan berharap dapat mengundurkan diri. Ia beranggapan bahwa ia tidak dapat melakukan apa-apa dan pasti tidak akan bisa berakting di atas panggung. Mendengar hal ini, Kayo menyarankan Mugi untuk membantu kegiatan-kegiatan di belakang layar saja, dengan begitu ia tetap dapat membantu Drama Research Society tanpa harus ikut berakting.
Namun, kenyataannya adalah Drama Research Society hanya memiliki lima orang anggota. Berarti semua anggota harus mengerjakan semua pekerjaan, termasuk berakting! Lebih lanjut lagi, Drama Research Society bukanlah klub ekstrakurikuler resmi. Perkumpulan ini didirikan oleh Nono untuk menyaingi Klub Drama yang sudah ada. Di Bulan Oktober, kedua klub akan mengadakan pementasan drama untuk menentukan klub mana yang akan dipertahankan. Sebagai ujicoba, Nono memutuskan untuk mengadakan pementasan di bulan Mei! Inilah pentas perdana Mugi!
STAGE FRIGHT
Keesokannya, ketika menuju sekolah sambil melamun, Mugi terjatuh terpeleset ke kubangan. Seorang gadis bernama Chitose Kanna meminjamkan baju olahraganya untuk mengganti baju Mugi yang basah. Ternyata, Kanna adalah anggota Klub Drama! Hal ini membuat situasi sedikit rumit, ketika para kakak kelasnya di Drama Research Society yang melihat Mugi bersama Kanna di depan ruang klub Drama. Mereka menyangka Mugi akan meninggalkan perkumpulan untuk bergabung dengan Klub Drama. Sedangkan ketua Klub Drama menawarkan keanggotaan klub pada Mugi, bila benar-benar tertarik pada drama. Saat itulah Mugi menyadari “Perang Dingin” yang terjadi diantara Klub Drama dan Drama Research Society bukan isapan jempol belaka.
Lepas dari kejadian tadi, Mugi dkk melanjutkan latihan mereka. Saat latihan dialog, penyakit gugup kembali menyerang Mugi hingga ia tidak dapat bersuara. Kanna yang saat itu datang menonton latihan mereka, tanpa disangka langsung mendekati Mugi dan menggelitiknya. Karena kesal dikelitiki, Mugi berteriak lantang dan membuat semua orang terkejut. Ternyata Mugi memiliki kemampuan hebat dalam olah vokal, hanya saja ia perlu sedikit rileks.
Akhirnya hari pementasan di bulan Mei tiba. Ketika Mugi dkk melakukan gladi resik, tiba-tiba Kanna menerobos masuk dan bertanya apakah Nono mengidap penyakit serius yang menyerang pita suara dan mengancam masa depannya sebagai aktris panggung. Tanpa menjawab pertanyaan Kanna, Nono memintanya meninggalkan ruangan karena ia membuat keributan, padahal pertunjukan sebentar lagi akan dimulai. Dengan ditemani oleh ketua Klub Drama –yang datang karena keributan tersebut-- Kanna meninggalkan gedung pertunjukan.
Keributan tadi menyebabkan konsentrasi Mugi terpecah dan ia panik. Melihat hal ini, Nono menghiburnya dan bercerita bahwa dulu ia adalah anak pendiam, akan tetapi seseorang mengenalkannya pada keindahan dunia drama, maka dari itu walaupun ia terancam akan kehilangan suara, ia tidak akan mau melepas dunia drama. Dan Nono menambahkan, suara lantang yang dimiliki Mugi merupakan suara yang tidak akan kalah dari siapapun, maka dari itu ia harus percaya akan kemampuannya sendiri. Berkat kata-kata lembut tadi, Mugi berhasil memerankan peran perdananya dengan baik. Dan pementasan tersebut berakhir dengan sukses.
ENCORE
Walau pementasan berjalan lancar, Drama Research Society melakukan latihan yang lebih intensif daripada sebelumnya. Latihan intensif itu termasuk latihan pelafalan untuk persiapan dialog, lari keliling lapangan sekolah untuk menguatkan pernafasan dan berlatih teknik impromptu, yaitu teknik berakting tanpa menggunakan naskah dan hanya mengandalkan improvisasi untuk melatih pembawaan di panggung. Setiap kesempatan yang ada digunakan Nono untuk melatih kemampuan para anggotanya. Bahkan Nono melatih teknik drama ketika para anggota Drama Research Society sedang belajar bersama untuk persiapan ujian tengah semester! Katsuragi dan Risaki harus bersandar di di dinding dengan posisi setengah duduk untuk melatih kekuatan abdominal (perut), padahal mereka sedang menghafal pelajaran sekolah!
Sepertinya Nono masih kurang puas dengan latihan intensif yang ia terapkan. Di liburan singkat setelah ujian tengah semester, Nono mengajak anggotanya pergi ke training camp di pantai. Di latihan inilah, untuk pertama kali Nono mengumumkan pemeran utama untuk pementasan di bulan Oktober nanti adalah Mugi! Karena itu ia kembali menunjukkan tangan dinginnya dalam melatih drama. Ia memaksa Mugi untuk membawakan perannya dengan lebih baik lagi. Hal ini menyebabkan Mugi frustasi dan lari dari training camp. Risaki geram melihat Nono yang sangat dingin terhadap Mugi. Dengan emosi meletup, Risaki memukul Nono, yang dibalas dengan pukulan yang sama kerasnya. Maka pertengkaran keduanya tak dapat dihindari lagi. Sementara Katsuragi mencoba melerai Nono dan Risaki, Kai mengajak Mugi kembali ke training camp.
Untunglah, situasi ini tidak berlarut-larut, karena akhirnya Mugi menyadari bahwa sikap Nono yang keras dan bertangan dingin tidak lain untuk perkembangannya sebagai aktris drama. Dengan terbata-bata Mugi berkata bahwa ia bersedia untuk tetap menjadi anggota Drama Research Society dan menjadi pemeran utama dalam pementasan di festival kebudayaan. Melihat Nono dan Mugi kembali berteman, anggota perkumpulan lainnya kembali mengikuti training camp seperti rencana semula, termasuk Risaki. Perjalanan Mugi tidak berhenti sampai situ. Masih banyak lagi latihan yang harus ia jalani sebelum hari pementasan tiba.
Bagaimana nasib anggota Drama Research Society lainnya? Bagaimana dengan kondisi pita suara Nono? Apakah mereka dapat melakukan pementasan drama di festival kebudayaan sekolah?
Pada awalnya kamu pasti gemas melihat Mugi yang serba lambat, penakut dan sering kalut. Tetapi, seiring cerita berjalan, kamu akan mengerti kekalutan yang dirasakan Mugi dan bersimpati padanya. Mungkin saja, Mugi yang yang sangat pemalu dan selalu tidak pe-de ternyata mengingatkanmu pada seseorang yang kamu kenal baik. Atau Ichinose Nono yang dingin dan pantang menyerah juga merupakan karakter yang dapat kamu temui di kehidupanmu sehari-hari. Karakterisasi yang mendekati kenyataan inilah yang menjadikan Hitohira sebagai anime yang berjumlah episide ini memikat untuk tetap diikuti.
THE CHARACTER
ICHINOSE NONO
Seiyuu: Kawasumi Ayako (Fate/Stay Night: Saber)
Ketua Drama Research Society yang bertangan dingin dan serius dalam berakting. Katsuragi selalu berkata, :”Jangan pernah membuat Nono marah”. Hal ini pernah dibuktikan ketika Klub Karate merusak properti panggung milik mereka, Nono langsung melabrak dan memaksa anggota Klub Karate memperbaiki properti panggung.
Seiyuu: Hikami Kyoko (To Heart: Himekawa Kotone)
Kakak kandung Nishida Kai ini memiliki semangat tinggi akan drama. Kecintaannya pada drama menjadi motivasinya untuk terus mengikuti latihan keras yang dibuat oleh Nono. Ia dapat menjadi orang yang lembut hati, namun ia sering menjadi orang yang keras dan emosional, terutama bila berhadapan dengan adiknya. Bila ia benar-benar marah, ia tak segan-segan melayangkan tinjunya, bahkan ke Nono sekalipun.
Seiyuu: Narita Ken (Inu Yasha: Sesshomaru)
Sebenarnya ia menaruh hati pada Nono, namun ia memilih untuk menyimpan perasaanya. Walaupun begitu, ia tetap objektif. Ketika Nono dan Risaki bertengkar, ia menjadi penengah yang tidak memihak satupun. Ia mempunyai kemampuan berbicara cepat dan lancar. Sebuah keahlian yang didapatnya melalui latihan drama selama ini. Bersama Risaki, ia memilih keluar dari Klub Drama dan mengikuti Nono membentuk Drama Research Society.
Seiyuu: Yukino Satsuki (Bleach: Yoruichi)
Ketua Klub Drama yang pertama kali memperkenalkan dunia drama kepada Nono. Akan tetapi, ia merupakan orang yang paling menentang terbentuknya Drama Research Society karena khawatir dengan Nono (walaupun perasaannya disembunyikan). Maka dari itu, ia berusaha keras membuat sebuah drama yang paling baik untuk ditampilkan di festifal Bulan Oktober, agar Drama Research Society dapat dibubarkan.
TOUYAMA KAYO
Seiyuu: Miyagawa Miho
Teman Mugi sejak SMP dan tempat bernaung Mugi bila ia sedang gugup. Karena ia memilih masuk Klub Fotografi, Kayo tidak dapat terus-terusan membantu Mugi. Akan tetapi, ia tetap berusaha mendukung Mugi di segala kesempatan yang ada.
Seiyuu: Kishio Daisuke
Teman sekelas Mugi dan juga adik kandung Nishida Risaki. Dia memiliki bakat dalam seni rupa, namun karena takut pada kakaknya, maka ia lebih memilih ikut Drama Research Society daripada hidupnya terancam. Di tengah alur cerita, Kai digambarkan mulai memiliki perasaan khusus pada Mugi, akan tetapi ia masih malu mengakuinya.
Seiyuu: Yabusaki Emi
Anak supel dan periang yang merupakan anggota Klub Drama. Namun karena ia berteman dengan Mugi –dan juga karena ia menyukai Katsuragi—ia lebih banyak berda bersama anggota Drama Research Society daripada anggota Klub Drama. Ia melihat Mugi sebagai kawan dan juga lawan dalam bermain drama. Ia bertekad untuk terus mengembangkan kemampuannya agar tidak kalah dengan Mugi.
Seiyuu: Kimoto Orie (Ayakashi: Nadeshiko)
Murid SMA super pemalu, sangat tidak pe-de dan selalu pingsan bila panik. Bila berada di keramaian, ia merasa semua oang menertawakannya, hal ini membuatnya takut berada di keramaian. Kebiasaan buruk lainnya adalah selalu berpikir negatif tentang kemampuannya sendiri sebelum menjajal kemampuan sebenarnya. Padahal, Mugi memiliki suara lantang yang cocok untuk berakting panggung.
---
SAUONI’S OPINION
Gw sendiri nonton anime ini setelah membaca majalah Anime Insider, alur ceritanya ringan dan mendekati kenyataan dalam pembawaan masing-masing karakternya. Dan seperti yang sudah ditulis diatas ternyata benar ada seseorang yang mirip dengan salah satu karakter di Hitohira yang pernah gw temuin di kehidupan gw waktu SMP.
Gw mengatakan “SALUT” dan “TWO THUMBS UP!!” kepada anime ini karena dengan sukses membuat gw menitikkan air mata (walaupun Cuma setetes) saking sedihnya (bukan nangis tersedu-sedu ya, gw bukan cewek...!!!) pada episode-episode terakhir terutama di episode 11 dan 12.
Kalau seandainya gw nonton langsung ke episode 11 atau 12, mungkin saja gw nggak bakal sampe sesedih itu, karena nggak ikut dari awal cerita. Awal cerita itulah (walaupun terkesan boring) yang menjadi akar kesedihan adegan di episode 11 dan 12.
Walau gw orang yang termasuk sedikit melankolis, tapi jarang-jarang loh ada film atau anime apalagi manga yang bisa bikin gw nangis walaupun cuma setetes air mata saking sedihnya.
Tahu film sensasional “1 Litre of Tears” yang dibintangi oleh aktris cantik Jepang Erika Sawajiri dan berhasil membuat ribuan orang menangis karena menonton film tersebut?
Walaupun banyak orang yang nangis karena nonton film itu, tapi gw sama sekali nggak menitikkan air mata bahkan tersentuh pun sama sekali tidak.
Film-film yang pernah bikin gw tersentuh atau bahkan sampai menitikkan air mata (walaupun cuma setetes) saking sedihnya yaitu antara lain:
1. Kuch Kuch hota Hai, di bagian adegan Anjali yang pergi naik kereta api meninggalkan Rahul.
2. Koi Mil Gaya, di bagian adegan ibu Rohit yang sedang memarahi Nisha dan geng-nya yang telah menghancurkan dengan kejam sepeda luncur Rohit, padahal Rohit (yang cacat mental) bermaksud meminta maaf kepada Nisha.
3. Zettai Kareshi, di bagian adegan Riiko menangis menonton rekaman pesan, harapan dan keinginan Tenjou dari chip memori Tenjou yang dititipkan kepada Namikiri untuk diberikan kepada Riiko sesuai keinginan terakhir Tenjou. Direkam tanpa diketahui Riiko di depan cermin taman sesaat sebelum mereka kencan yang direkam Tenjou sebelum IC (Integrated Circuit)-nya mencapai 0% yang berarti Tenjou akan mati tanpa bisa diperbaiki selamanya.
Sebenarnya masih ada sih beberapa lagi. Tapi contoh-contoh film diatas bukan berarti gw pecinta Bollywood yah!! Gw Cuma mengambil 3 sampel film secara berurutan dari yang paling bisa bikin gw sedih.
Jadi pengen nonton... =D
ReplyDeleteaduh bener juga kata kamu aq jadi ga malu lagi nonton anime
ReplyDeleteYoi...
ReplyDeletetrnyata Bollywood bs dibilang pabrik air mata, ye *wekekek*
ReplyDeleteklo q sndiri blon prnah nonton pelm yg bisa bikin aq nangis
bg q, nonton brarti SENENG !
ichi rittoru no namida *seliter air mata* kan yg ditiru ama sinetron Bk Harian Nayla itu, yah ?
ReplyDeleteBetul, makanya pas gw nonton kok tumben sinetron Indonesia bisa bikin cerita bagus bgt... nggak tahunya "NJIPLAK"
ReplyDeleteONI~~~!!
ReplyDeleteartikel lu yg ini bagus bgt~~~
lu jiplak atao bikin sendiri????
klo bikin sendiri mendingan lu kirim ke majalah aja biar dpt duit...
Bagus banget nih artikel... menyentuh banget ampe masuk hati (gtw karena anime nya atau artikel ini)
gwe pertama kali nntn episode 10 dan disitu dibagian klimaks (kesedihan, dimana si.....Nono ya?? mw pergi ke suatu tempat)
ntar gwe coba tonton deh klo ga
di revolution-anime.net atao animelime.com
Setengah-setengah... 2 paragraf paling atas yg bold 100% jiplak
ReplyDeleteTapi tentu saja ga semuanya jiplak, gw harus tetap menunjukkan gaya menulis gw sendiri...2 paragraf paling atas itu hanya tambahan saja . . .
ReplyDeletenih bagus artikelnya... kirim majalah juga keterima kale ~_~
ReplyDeleteWah, gimana yah? Kapan-kapan aja lagipula anime ini kan udah lama keluar
ReplyDeletesauoni: emg sih...
ReplyDeleteMinta link downloadnya dong gan
ReplyDeletesusah gan. pada tewas link nya
Delete